Skip to main content

Dua Prinsip Kebaikan







Ujian untuk Setiap Kebaikan
Bukanlah hal mudah untuk tetap melakukan kebaikan dalam setiap keadaan. Dalam perjalanannya, kita akan diuji dengan banyak alasan untuk meninggalkan kebaikan demi kebaikan. Ya, memang hampir tidak ada yang menyadari, bahwa untuk setiap kebaikan yang kita sampaikan memiliki ujiannya masing-masing. Kita akan diuji sampai kebaikan itu benar-benar melekat pada diri kita hingga bisa berjalan di luar kesadaran. Entah kebaikan itu berupa nasihat atau perbuatan nyata, ujian tetap ada. Sampai di sini, jika Anda berpikir untuk menghindari ujian tersebut, Anda benar-benar masuk dalam jurang kerugian.  Mengapa? Karena adalah ujian demi ujian itu yang menjadi nyawa dari hidup Anda, menjadi jalan bagi banyak kebaikan yang bisa dan memang seharusnya Anda dapatkan.
Sejak kecil Saya selalu dianggap lebih dewasa dibanding teman sejawat Saya. Sebagian berasumsi bahwa hal demikian itu wajar karena kebiasaan Saya yang lebih sering berbincang dengan orang yang lebih berumur dibanding teman sebaya. Karenanya, teman-teman selalu meminta pendapat Saya ketika mereka dihadapkan pada berbagai macam persoalan. Anehnya, Saya justru senang dengan hal itu. Sama sekali tidak keberatan walau sering kali mereka datang saat Saya sendiri sedang banyak persoalan yang harus diselesaikan. Semakin banyak dan sering Saya membantu teman-teman, semakin sering persoalan menghampiri Saya. Dan persoalan itu selalu berkaitan dengan kebaikan yang Saya sampaikan. Mengajak untuk lebih ikhlas menerima keadaan, Saya diuji dengan hilangnya satu harapan. Mengajak untuk konsisten melakukan kebaikan, Saya diuji dengan rasa bosan tak tertahankan. Mengajak bahwa memberi menjadikan kita semakin memiliki, Saya diuji dengan kehilangan apa yang Saya cintai. Terus seperti itu, sampai Saya menemukan sebuah pola. Ya, ada pola antara kebaikan dengan ujian. 
Pola itu kian hari kian terasa nyata. Sampai di akhir masa SMA, Saya dan teman-teman tak lagi berjalan beriringan, masing-masing dari kami akan mencari jalan menuju impiannya. Saya melanjutkan ke perguruan tinggi dimana tak seorang pun Saya kenal di sana. Sengaja, karena keputusan untuk kuliah bukan sepenuhnya keinginan Saya (bagian ini akan kita bahas di bab lain). Sejak saat itu tak banyak perbincangan yang Saya lakukan. Bahkan tak sedikit orang mengaku takut untuk sekadar menyapa Saya (hal ini Saya ketahui setelah bersahabat baik dengan mereka). Waktu waktu luang dalam perkuliahan sepenuhnya Saya habiskan untuk berdiam diri di perpustakaan. Kosong, itu yang Saya rasakan. Enam bulan pertama di sana, hidup Saya seperti berjalan di tempat. Tak ada apa pun yang terjadi.
Bulan ke tujuh dan setelahnya, Saya mulai menerima bahwa ini adalah bagian dari skenario Tuhan yang harus Saya jalani. Sepenuhnya Saya hidup dalam kehidupan baru ini. Perlahan mulai terbuka terhadap orang-orang baru dan bersahabat baik dengan mereka. Karena kedekatan kami, sifat Saya yang senang berdiskusi pun tak dapat lagi Saya bendung. Satu per satu teman mengaku senang mengetahui hal itu. Dan semua berjalan seperti dulu, semakin banyak Saya berbagi pengertian (baca: menyampaikan kebaikan) semakin banyak hal yang bisa Saya pelajari, untuk kemudian semakin banyak Saya mengerti. Pada akhirnya, pengertian inilah sebenar-benar kebaikan yang Saya, Anda, dan setiap jiwa butuhkan. 



Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.
(Al-Jatsiyah [45]: 15)








Kebaikan itu Menular
Benar adanya, bahwa hanya Tuhan penulis skenario terindah dalam hidup ini. Satu di antara keajaiban skenario Tuhan yang paling membuat Saya bersyukur dilahirkan sebagai manusia ialah Virus Kebaikan. Dan diantara sekian banyak virus, inilah satu-satunya virus yang Saya syukuri kehadirannya. Lebih jauh, Saya bersyukur karena virus ini menular tanpa ampun terhadap siapa pun.
Salah seorang teman dekat yang sekaligus teman setia duduk berdampingan di kelas semasa SMA adalah orang paling baik yang sampai hari ini Saya temui. Lebih dari itu, dia adalah bagain dari penguat keyakinan Saya untuk terus menebar kebaikan. Ia bukan orang yang berasal dari keluarga mapan yang bisa bersedekah melimpah, ia bukan orang cerdas yang bisa memecahkan setiap persoalan. Sebaliknya, dilihat dari sudut manapun hanya kesederhanaan yang melekat pada dirinya. Satu darinya yang membuat Saya iri juga senang. Ia selalu siap dan sigap dalam membantu orang lain tanpa pernah merasa dimanfaatkan.
Pernah dalam suatu waktu Saya merasa ada orang yang berusaha memanfaatkan kebaikannya itu. Ya, bukan teman Saya yang marah, malah Saya yang jadi geram. Tapi kemudian teman Saya justru berusaha menahan dan mengalihkan perhatian Saya dengan sebuah cerita. Cerita bahwa ia juga merasa dirinya tengah dimanfaatkan. Tapi ia memilih untuk tidak mengizinkan rasa itu mengusai dirinya. Saat Saya tanya apa alasan yang bisa membuatnya bersikap sebaik itu, jawab ia sederhana. Karena hidupnya juga terselamatkan atas kebaikan orang lain. Oleh karenanya, ia juga ingin agar orang lain merasakan hal yang sama untuk kemudian menularkan kebaikan itu terhadap setiap orang agar dunia ini hanya dipenuhi dengan kebaikan.

Comments

Popular posts from this blog

Tidak ada alasan untuk tidak mencoba program beasiswa IDCH

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sudah pada bangun? ^_^ Alhamdulillah.. sharing bentar, yuk! Bismillah walhamdulillah, hari ini kembali diberi kesempatan untuk memberitakan kabar baik, PROGRAM BEASISWA yang didanai oleh IDCloudHost. Waw, beasiswa! Tapi sabar, sebelumnya ijinkan saya mengulas sedikit tentang IDCH (baca : ID CloudHost) ini. IDCloudHost (PT Cloud Hosting Indonesia) adalah penyedia layanan Web Hosting Provider berbasis SSD Cloud Hosting yang mempunyai tujuan untuk selalu menjaga website tetap hidup dan cepat diakses dari berbagai negara. Sudah cukup paham ya.. Kalo masih penasaran, nanti saya kasih link resminya. Sekadar informasi, si bos (baca : pendiri) perusahaan ini adalah orang Sukabumi asli, jadinya saya semangat pake banget buat share program kerennya ini. Nah, program beasiswa ini dibiayai  oleh IDCH ( Tentang Perusahaan PT Cloud Hosting Indonesia )  yang bekerja sama dengan  Telkom University , yang diperuntukkan bagi siswa/i lulusan SMA/SMK/MA se

Example of Invitations

Ms. Willani Sarah Jl. R. Syamsudin S.H. No. 50, Sukabumi 0123456789 / misspti@gmail.com November 8, 2016 Mr. X PTI Jl. Ahmad Yani No 3, Sukabumi 0123459876 / misterpti@gmail.com Dear Mr. X PTI It’s our pleasure to invite you to attend a presentation and seminar of Technology Development. The seminar aim’s   introduce technology to the people. The Technology Development seminar will be held at UMMI’s Auditorium on November 17, and will feature lectures by each several key programmar in the field of program with topics including education program, society program, etc. We would appreciate if you would notify us as soon as possible whether or not you will be able to attend this seminar. We shall be contacting you again regarding the seminar arrangements. Your sincerely Willani Sarah Official Seminar Organizer

POLUSI AIR

POLUSI AIR A.       Air    Kita hidup dizaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan. Suatu hal dikatakan polutan apa bila kadar melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).     Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di dalam air sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.  Dikutip dalam Keputusan Menteri N